Wisata Kuliner Khas Betawi di Acara Umami Food Marathon 27


Senangnya hari sabtu kemarin, full seharian aku keliling-keliling kota Jakarta loh. Gak cuma jalan-jalan aja, tapi sekaligus wisata kuliner khas Betawi juga. Siapa yang gak happy kalau weekendnya bisa puas kulineran ke beberapa tempat sekaligus, ya kan? Apalagi spesial menjajal berbagai kuliner khas Betawi di ibukota.

Nah jadi pada tanggal 16 Desember kemarin itu aku berkesempatan mengikuti acara Umami Food Marathon yang diselenggarakan oleh Ajinomoto dan Tabloid Bintang. Terus yang bikin makin seru, acara ini juga diikut oleh 20 orang blogger lainnya. Kebayang kan asiknya serombongan wisata kuliner bareng keliling Jakarta.

Jam setengah 6 pagi aku sudah berangkat dari rumah menuju meeting point di Kantor pusat Ajinomoto di daerah Sunter. Maklum perjalanan dari Tangerang menuju lokasi lumayan jauh kan, jadi mau gak mau harus “nyubuh” nih hehe.

Wisata Kuliner Khas Betawi

Kantor Pusat Ajinomoto

Sebelum perjalanan wisata kulinernya di mulai, acara Umami Food Marathon ini terlebih dahulu dibuka oleh MC yang seru dan gokil banget yaitu mbak Joan Brigita. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Bapak Fachrurozi selaku Head of PR dari Ajinamoto yang ikut serta juga menemani rombongan blogger dalam perjalanan Umami Food Marathon kali ini.

Destinasi Pertama, Warung Mak Dower Rawamangun.

Sekitar jam 8 pagi rombongan sudah sampai di lokasi destinasi pertama, yaitu Warung Mak Dower yang ada di daerah Rawamangun. Rumah makan yang menyediakan berbagai menu kuliner khas Betawi ini tempatnya terasa homie banget, rasanya jadi seperti sedang mampir ke rumah tetangga yang asli orang Betawi gitu hihi, dan pastinya banyak banget pilihan menunya.

Warung Mak Dower

Warung Mak Dower ini ternyata gak hanya nama rumah makanya aja yang unik, nama menu-menu makanannya juga unik dan lucu-lucu gitu. Contohnya nih ada yang namanya Cue ngacir, Gabus Lenong, Genjer Centil (genjernya suka dandan kali ya 😛 ), terus ada Tutut ngibrit, ada lagi Tulang jambal Sewot (mungkin karena cuma dapet tulangnya aja jadi bikin sewot gitu ya? wkwk tapi asli loh yang ini enak banget dimakan pake nasi putih anget!) Pokonya masih banyak lagi deh menu-menu unik lainnya.

Berhubung rombongan blogger yang mampir nih, jadi ketika sampai lokasi yang pertama dilakukan ya kita foto-foto dulu. Setelah puas mengambil gambar seluruh menu yang disajikan, saatnya mencicipi semua menu kuliner khas Betawi dari Warung Mak Dower ini.

Warung Mak Dower

Pecak Bandeng – Warung Mak Dower

Gabus Pucung – Warung Mak Dower

Warung Mak Dower

Tulang Jambal Sewot -Warung Mak Dower

Menu-menunya disajikan komplit di setiap meja, aku semeja bareng duo food blogger hits ibukota kakak Winda (gulanyagulali.com) dan kakak Dita (weekendprojects101.com) yang gak kalah kece 😛

Saking banyaknya menu lauk yang ada di meja aku bingung sendiri mau cicipi yang mana duluan, sampai lupa belum ambil nasi wkwk.. Karena untuk nasi putihnya kita harus ambil sendiri di dekat meja kasir berikut sayur asemnya juga bisa kita ambil sendiri sesuai yang diinginkan.

Dari semua menu yang aku coba, favoritku Pecak bandeng, Cue ngacir, Cumi cablak, Udang dower, sama Genjer Centil. Eh banyak yah ternyata yang diabsen. Sebenernya aku juga suka sama menu Tulang Jambal Sewot tapi karena ikan asin jambal terlalu asin buatku dan aku punya alergi jadi gak bisa icip menu itu banyak-banyak. Padahal pedesnya nampol loh selera aku banget, bikin bibir dower sesuai namanya kali ya hehe.

 

Warung Mak Dower

Cue Ngacir – Warung Mak Dower

Warung Mak Dower

Cumi Cablak – Warung Mak Dower

Warung Mak Dower

Tutut Ngibrit – Warung Mak Dower

Warung Mak Dower

Genjer Centil – Warung Mak Dower

Sebagai pelengkap ada dua macam sambal yang disajikan yaitu sambal mentah dan sambal terasi, dilengkapi dengan lalapan mentimun. Aku lebih suka sambal mentahnya karena rasanya lebih pedas dan klop banget dimakan bareng sayur asem dan nasi putih. Dan ternyata semua menu yang ada di Warung Mak Dower ini dimasak dengan menggunakan pelengkap citarasa Ajinomoto loh, pantes rasanya umami banget!

Selain teh tawar dan air mineral Warung Mak Dower juga menyajikan minuman yang gak kalah menarik perhatian, nama minumannya yaitu Es Ondel-ondel. Sesuai dengan namanya es yang berwarna merah muda dan memiliki cita rasa santan ini kelihatan meriah banget dengan berbagai macam isian seperti jelly warna-warni, tape, serutan kelapa muda, dan masih banyak lagi isian lainnya sampai aku lupa ada apa aja.

Warung Mak Dower

Es Ondel-ondel – Warung Mak Dower

Baca Juga : Kulineran di Warunk Starmeal Tempat Nongkrong Kekinian di Jagakarsa

Talkshow dan Cooking Demo

Di lokasi destinasi pertama ini kita gak hanya menikmati hidangannya aja, tapi ada beberapa rangkaian acara juga seperti talkshow bersama Dr. Diyah Eka Andayani, M.Gizi.SpGK. selaku Nutritionist yang menjelaskan tentang MSG Safety dan kandungan nutrisi dari makanan yang menggunakan MSG. Juga ada Chef Ari Galih dan Bapak Fachrurozi yang ikut menemani Dr. Diyah menjadi pembicara pada saat talkshow berlangsung.

Rasanya kurang afdol kan ya ada bintang tamu Chef terkenal kalo gak ada Demo masak, jadi setelah selesai talkshow ada Demo masak juga bersama Chef Ari Galih yang mendemokan dua resep menu masakan khas Warung Mak Dower yaitu Pecak Bandeng dan Gabus Pucung. Asik banget nih kebetulan banget yang didemokan menu favoritku si Pecak Bandeng, jadi bisa nyontek resepnya deh untuk bikin di rumah 😀

Di acara talkshow kemarin menurut Dr. Diyah dan Bapak fachrurozi, bahwa stigma di masyarakat sekarang yang sering beranggapan bahwa MSG (Monosodium L-Glutamat) atau yang kita kenal dengan nama micin itu berbahaya, bisa membuat bodoh atau sampai kanker itu adalah anggapan yang salah.

Kenapa salah? karena sebenarnya sampai sekarang belum ada pernyataan dan penelitian secara resmi bahwa MSG itu berbahaya bagi kesehatan apalagi bisa sampai menyebabkan kanker, jika penggunaannya sesuai dengan takaran dan tidak berlebihan.

Wisata Kuliner Khas Betawi

Jadi sebenarnya kita gak perlu ragu jika ingin menggunakan tambahan MSG pada masakan kita, karena Ajinomoto juga sudah memiliki BPOM dan sertifikat Halal dari MUI. Bahkan di Indonesia sendiri berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Pangan, disebutkan bahwa Penggunaan MSG sebagai Bahan Tambahan Pangan ( BTP ) penguat rasa diijinkan dengan batas maksimum penggunaan secukupnya / sewajarnya.

Menurut Chef Ari Galih pun sebenarnya kita pasti tidak bisa lepas dari yang namanya MSG, banyak produk-produk bahan masakan yang kita gunakan sehari-hari memang sudah ada kandungan MSG di dalamnya.

Wisata Kuliner Khas Betawi

Selain itu Chef Ari Galih juga membocorkan, bahkan menu-menu yang ada di hotel pun menggunakan MSG sebagai penguat rasa untuk masakannya. Jadi sepertinya agak tidak relevan kalau MSG dianggap berbahaya padahal kita sendiri sadar tidak sadar sebenarnya sudah rutin mengkonsunsi MSG hihi.. Kalo aku sih gak anti-antian ya, aku mah tim yang penting enak dan sehat 😀

Destinasi kedua, Soto Betawi Haji Husen Manggarai.

Setelah rangkaian acara di Warung Mak Dower selesai, rombongan berlanjut menuju ke lokasi yang kedua yaitu Rumah makan Soto Betawi Haji Husen yang terletak di daerah manggarai. Dr. Diyah, Chef Ari Galih dan Pak Fachrurozi juga ikut satu bis bersama rombongan kami. Jadi perjalanan menuju lokasi kedua pun gak terasa sepi dan mbak MC yang gokil pastinya tetap menghibur selama perjalanan.

Cuaca agak mendung ketika rombongan kami sampai di Soto Betawi Haji Husen. Dan ternyata gak lama setelah sampai langsung turun hujan deras. Yang bikin makin hectic di Soto Betawi Haji Husen ini ramai banget, semua mejanya sudah banyak yang terisi penuh dengan pelanggan. Apalagi langsung diitambah serbuan rombongan kami yang baru sampai.

Dengar-dengar sih karena memang Soto Betawi Haji Husen ini sudah melegenda di Jakarta jadi pasti selalu ramai. Dan setiap jam 12 siang biasanya sudah habis, ludes diserbu pelanggan, wow banget!

Wisata Kuliner Khas Betawi

Soto Betawi Campur

Beruntung aku masih tetap kebagian tempat duduk, bahkan bareng dengan Chef Ari Galih, teman-teman blogger ada Kak Lia (liaharahap.com), Uni Dzalika (unidzalika.com), mbak Maya (advencious.com) dan teman-teman blogger yang lainnya. Sambil menikmati makan siang di Soto Betawi haji Husen ini kami sempat mengobrol dan sharing pengalaman tempat-tempat kuliner yang pernah dikunjungi.

Oiya ada beberapa macam pilihan isian yang bisa dipesan di rumah makan Soto Betawi haji Husen, seperti isian daging saja, paru goreng, jeroan atau campur. Kebetulan aku memesan yang campur, jadi isinya gak hanya daging sapi tapi ada potongan jeroan seperti babat, dan paru goreng. Dan minumannya aku pesan es jeruk biar seger.

Soto Betawi Haji Husen

Es Jeruk

Cita rasa kuah sotonya gurih santan gitu, dan katanya nih soto di sini juga kuahnya menggunakan campuran susu bubuk. Tapi menurutku lebih dominan rasa gurih dari santannya dibandingkan susu. Potongan paru goreng yang masih kriuk di dalam soto ini rasanya klop banget dengan kuahnya yang gurih tapi gak terlalu asin, Sedap!

Destinasi ketiga,Kampung Kebudayaan Betawi Setu Babakan Jagakarsa.

Padahal perjalanan Wisata kuliner khas betawi kami baru setengah hari, masih ada destinasi ke tiga yang siap dijajal tapi perut udah kekenyangan. Meskipun cuacanya hujan kami para peserta Umami Food Marathon tetap semangat dong menuju ke destinasi yang terakhir, yaitu Kampung Kebudayaan Betawi Setu Babakan di daerah Jagakarsa.

Perjalanan dari Soto Betawi Haji Husen menuju Kampung Kebudayaan Betawi Setu Babakan lumayan agak jauh, jadi kami punya waktu jeda yang lumayan lama untuk mengistirahatkan perut yang kekenyangan, hehe. Sampai-sampai sebagian besar peserta, selama perjalanan menuju Setu Babakan tertidur di bis *termasuk aku 😛

Sekitar jam 1 siang akhirnya rombongan kami sampai di Kampung Kebudayaan Betawi Setu Babakan, sebelum acara dilanjutkan kami menuju mushola terlebih dahulu untuk melakasanakan solah dzuhur. Kemudian acara dilanjutkan dengan tour keliling area Kampung Kebudayaan Betawi di temani oleh Bang Roni yang menjadi pemandu wisata kami selama di sana.

Wisata Kuliner Khas Betawi

Pertama rombongan kami diajak melihat-lihat museum khas Betawi, di sana banyak dipajang barang-barang yang identik sekali dengan budaya Betawi seperti Sepeda ontel, Tanjidor, ada batik khas Betawi juga dan pastinya ada ondel-ondel. Setelah itu kami diajak untuk melihat-lihat rumah adat khas Betawi dan juga diajak berkeliling di kawasan Danau Setu Babakan.

Di pinggiran Setu Babakan, banyak sekali penjual-penjual makanan tradisional khas Betawi seperti arum manis, kerak telor, dan penjual-penjual makanan tradisional lainnya. Bahkan ada yang jual buah Boni juga (kalau aku sebutnya buah huni). Buah ini udah jarang banget bisa ditemui, terakhir aku makan udah lama banget jaman sd atau smp kalau gak salah, pokoknya berasa nostalgia deh.

Buah Boni / Huni

Ternyata lumayan capek loh jalan-jalan mengitari Setu Babakan ini, tapi tenang aja kalau kaki mulai pegel-pegel di sana juga ada delman yang bisa kita naiki. Dan di danaunya pun ada wahana perahu bebek-bebekan juga yang bisa dicoba, duh so sweet deh kalau bawa pasangan ke sana. Kemudian setelah berjalan-jalan di Danau Setu Babakan kami diajak melihat proses pembuatan batik khas Betawi. Setelah itu kami juga disambut dengan tarian khas Betawi yaitu Tari Ngecak Setapak.

Kampung Kebudayaan Betawi Setu Babakan

Acara masih berlanjut dengan workshop cara pembuatan Kerak Telor dan cara pembuatan Bir Pletok khas Betawi. Kami diajarkan langsung bagaimana caranya membuat Kerak Telor yang enak, jangan salah rasa kerak telor yang gurih dan yummy itu juga ternyata menggunakan Ajinomoto sebagai penambah cita rasa dalam proses pembuatannya. Mumpung lagi di ajarin kan ya, aku juga sempat cobain praktek langsung membuat kerak telor, seru banget ternyata bikinnya gak begitu susah. *Tonton di video ya!

Pas banget juga pada saat workshop membuat minuman khas Betawi yaitu Bir Pletok, eh ternyata malah turun hujan lagi lumayan besar. Langsung deh setelah Bir Pletoknya jadi kita serbu Bir Pletoknya untuk di icip-icip, lumayan deh bikin badan hangat. Bir Pletok khas Betawi ini sebenarnya cuma namanya aja yang bir tapi minuman ini sama sekali gak mengandung alkohol. Justru terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia seperti kayu secang, jahe, dan rempah lainnya yang fungsinya bisa menghangatkan tubuh juga seperti bir.

Kampung Kebudayaan Betawi Setu Babakan

Kampung Kebudayaan Betawi Setu Babakan

Setelah selesai workshop pembuatan Bir Pletok, menjelang sore hari akhirnya acara ditutup dan kami diantar kembali menuju Sunter untuk pulang ke rumah masing-masing. Oiya aku juga sempat buat vlog perjalanannya loh, yuk tonton dulu videonya di sini.

Pengalaman Umami Food Marathon bersama Ajinomoto dan Tabloid Bintang ini berkesan sekali, kalau dapat kesempatan aku jadi ketagihan mau wisata kulineran khas lagi di daerah lain hehe.. Teman-teman ada ide gak nih kira-kira wisata kuliner daerah mana lagi ya yang wajib untuk dicoba? share juga dong di kolom komentar!

Umami Food Marathon

 


Leave a Reply to winda puspita Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

27 thoughts on “Wisata Kuliner Khas Betawi di Acara Umami Food Marathon