Setelah kemunculan Covid-19 beberapa tahun terakhir, terdapat badai sitokin yang membuat warga menjadi resah. Pasalnya, badai sitokin dapat menyerang pasien Covid-19 bahkan orang yang telah sembuh dari Covid-19.
Badai sitokin bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu kondisi medis yang perlu perawatan intensif dari dokter, jika tidak melakukan perawatan ke dokter maka akan merusak organ tubuh. Berikut ini terdapat 10 gejala badai sitokin hingga cara mencegahnya, antara lain:
1. Apa Itu Badai Sitokin?
Sitokin merupakan sebuah protein kecil yang berasal dari sel-sel tubuh saat timbulnya infeksi. Selain itu, sitokin memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh agar bekerja dengan baik.
Namun, jika sistem kekebalan tubuh menunjukan reaksinya yang tidak biasa dan berlebihan, maka akan memproduksi sitokin secara berlebihan yang akan merusak organ tubuh seseorang. Itulah mengapa kondisi ini dinamakan dengan badai sitokin.
2. Gejala Badai Sitokin
Setelah mengetahui keberadaan badai sitokin, kamu juga perlu mengetahui gejala badai sitokin agar dapat menyadarinya dengan cepat dan bisa meminta pertolongan medis sesegara mungkin. Berikut ini terdapat 10 gejala badai sitokin, antara lain:
- Terasa mual
- Timbulnya ruam di tubuh
- Demam tinggi
- Peradangan, seperti kemerahan dan bengkak
- Merasa kelelahan yang cukup parah
- Denyut nadi mengalami peningkatan
- Tekanan darah rendah
- Pembesaran organ, seperti limpa dan hati
- Kejang-kejang
- Sesak napas
3. Orang yang Rentan Terkena Badai Sitokin
Hingga saat ini, belum ada alat khusus yang dapat memprediksi terjadinya badai sitokin pada orang tertentu. Tetapi, melalui kasus badai sitokin yang dialami oleh pasien Covid-19, maka terdapat kesimpulan bahwa faktor penyebab terjadinya badai sitokin yang utama yaitu umur.
Seperti dalam kebanyakan kasus, terlihat bahwa badai sitokin banyak dialami oleh pasien Covid-19 yang berumur sekitar 55-65 tahun. Semakin lanjut usia, maka semakin rentan seseorang terkena badai sitokin, hal ini disebabkan oleh semakin menuanya seseorang maka sistem kekebalan tubuhnya akan merespon imun yang semakin kacau.
4. Cara Mencegah Badai Sitokin
Badai sitokin dapat menyerang siapa saja terutama pasien Covid-19, serta kemunculan badai sitokin akan cukup sulit diprediksi oleh beberapa orang, karena reaksinya dalam tubuh setiap orang berbeda-beda. Berikut ini cara mencegah badai sitokin, antara lain:
- Usahakan Tidak Terkena Covid-19
Teman-tema bisa mencegah Covid-19 dengan mentaati protokol kesehatan dan kurangi aktivitas di luar sebisa mungkin. Sebab pasien Covid-19 dapat memicu terjadinya badai sitokin yang akan membuat kondisi kamu semakin buruk.
- Menjalankan Pola Hidup yang Sehat
Menjalani pola hidup yang sehat merupakan keharusan bagi setiap orang. Selain itu, pola hidup dapat menjauhkan Anda dari paparan Covid-19.
Jika teman-teman terkena Covid-19, kita bisa menjalani pola hidup yang sehat agar dapat sembuh dengan cepat dan pulih kembali.
- Olahraga Teratur
Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang dapat membuat tubuh tetap sehat dan menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh. Kamu bisa olahraga selama 150 menit per minggu.
- Konsumsi Makanan Pencegah Peradangan
Kamu bisa mencegah peradangan dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti minyak ikan, serai, makanan laut, kunyit, delima, dan lain lain.
Demikian ulasan mengenai pengertian, gejala, kemungkinan orang yang rentan terkena badai sitokin, dan pencegahan badai sitokin. Teman-teman dapat menjaga tubuh kalian agar dengan mengonsumsi makanan sehat dan mengatur pola hidup sehat agar dapat terhindar dari badai sitokin.