Peranan Pusat Investasi Pemerintah agar UMKM Bisa Bangkit 20


Peranan Pusat Investasi Pemerintah agar UMKM Bisa Bangkit – Masa pandemi yang masih terus berlangsung sampai saat ini menjadi cobaan untuk banyak orang. Ada banyak yang kehilangan orang-orang tersayang mereka. Tak sedikit yang kehilangan mata pencahariannya. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi salah satu sektor yang terkena dampak dari pandemi Covid-19. Padahal UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional.

UMKM memiliki daya serap tenaga kerja sebanyak 117 juta orang pada tahun 2018 lalu. Mungkin ini bisa menjelaskan kenapa ketika di masa pandemi, ada banyak UMKM yang menjadi sulit untuk melanjutkan usahanya, tak sedikit orang-orang yang kehilangan mata pencahariannya. Imbasnya, perekonomian nasional juga jadi terganggu. Seperti efek domino ya?

Makanya, untuk bisa memulihkan perekonomian nasional, itu berarti harus dimulai dengan memulihkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terlebih dahulu. Kalau UMKM bisa bangkit, perekonomian di Indonesia juga akan ikut bangkit. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa sih kaitan UMKM dengan perekonomian Indonesia? Apa cuma karena memiliki daya serap tenaga kerja aja? Tentu tidak.

Hal ini dikarenakan usaha mikro memiliki perputaran transaksi yang cepat, menggunakan produksi domestik dan bersentuhan degan kebutuhan primer masyarakat. Kalau bisa sih Pemerintah dan pelaku usaha harus menaikkan ‘kelas’ usaha mikro menjadi usaha menengah. 

Tenang, Pemerintah bukannya enggak menyadari kalau UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia kok. Pemerintah sangat menyadari peran penting UMKM yang memiliki kontribusi sebesar 61,07 persen terhadap PDB Indonesia kok. Makanya, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebagai salah satu lembaga yang mendukung perkembangan usaha ultra mikro di Indonesia ikut membantu upaya menggerakkan ekonomi di sektor mikro dan ultra mikro agar bisa meningkat dan berkembang.

Pusat Investasi Pemerintah Menggerakkan Ekonomi Bangsa Melalui Peningkatan Kapasitas Usaha Ultra Mikro

Pada akhir Agustus 2021, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) meluncurkan Kampanye “Bersama Sahabat – UMi Bangkit” yang terdiri dari beberapa program pendukung. Harapannya, dengan adanya program ini akan bisa membantu mendorong pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro agar bisa tetap bertahan di masa pandemi.

Adanya program ini dinilai terbukti memberikan hasil positif bagi para pelaku usaha ultra mikro di lokasi masing-masing, “Melalui kampanye ini, kami telah membentuk Ekosistem UMi yang bertujuan untuk mendorong peningkatan dan pendampingan usaha khususnya di segmen usaha mikro dan Ultra Mikro (UMi). Ekosistem UMi tersebut antara lain Wadah Usaha UMi, Inkubasi UMi, serta rencana ekosistem Kampung UMi yang akan dilakukan tahun depan. Ekosistem UMi ini dilakukan di beberapa daerah antara lain di Ternate, Maluku Utara; di Majalengka dan Bandung Barat, Jawa Barat; serta di Malang, Jawa Timur,” ujar Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ririn Kadariyah.

Berbeda wilayah, berbeda pula penerapan program yang dijalankan. Hal ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi wilayah masing-masing. Seperti di Ternate, Maluku Utara, program Wadah Usaha UMi memberikan lapak usaha dengan biaya sewa yang lebih murah kepada para pelaku usaha ultra mikro. Sementara Program Inkubasi UMi yang dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Timur membantu para debitur dalam hal pinjaman dan pengetahuan teknis.

Manfaat dari program ini langsung terasa bagi pelaku usaha mikro di berbagai wilayah di Indonesia. Seperti salah satu pelaku usaha ultra mikro yang berada di Ternate, mengatakan usaha Tahu Tunanya bisa terus bertahan hingga saat ini berkat bantuan Pusat Investasi Pemerintah melalui Wadah Usaha Umi ini. Bukan sekadar bertahan, ia juga mendapatkan beberapa masukan untuk membantunya mengembangkan usaha Tahu Tuna.

Tak jauh berbeda dengan kondisi Ai Khodijah, pelaku usaha warung Seblak Mak Ai di Majalengka, Jawa Barat. Ia mengatakan bahwa berkat program Inkubasi UMi membantunya mengembangkan usaha. Ai bukan cuma berjualan seblak saja, tapi juga menambah variasi produk yang dijualnya seperti basreng, kacang dan cemilan lainnya. Penambahan varian produk yang dijual ini juga didukung dengan sanitasi warung yang lebih baik dari sebelumnya. Dan peningkatan omset yang meningkat hingga dua kali lipat setelah adanya pendampingan Inkubasi UMi. Bukan cuma itu, Ai juga mulai mempromosikan jualannya bukan sekadar di warung saja, tapi juga secara online.

Ai Khodijah, pelaku usaha warung Seblak Mak Ai di Majalengka, Jawa Barat.

Selain Ai, debitur UMi lainnya di Majalengka yang mendapatkan program Inkubasi UMi adalah Nia Anriani. Nia membantu suaminya dalam berjualan Siomay Sinar Rejeki. Selama ini, Nia dan suami hanya berjualan menggunakan gerobak motor yang digunakan berkeliling kampung, namun setelah adanya pendampingan mereka dapat membuat satu gerobak permanen dan menambah varian produk yang dijual yaitu batagor. Berkat adanya pendampingan ini, Nia mengakui omset usahanyameningkat. Kalau sebelum mengikuti program Inkubasi UMi, omset usahanya perbulan adalah Rp 7.700.000, setelah menjadi bagian dari program Inkubasi UMi, kini omset yang ia dapatkan Rp 9.900.000 dalam sebulan.

Ai, Nia, dan pelaku usaha di Ternate hanya sebagian kecil yang menjadi debitur UMi. Karena sampai akhir November 2021, PIP telah menyalurkan Rp17,89 triliun pinjaman ultra mikro (UMi) kepada lebih dari 5,3 juta orang debitur yang tersebar di Indonesia.

Jujur, siapa sih yang enggak senang melihat dampak perubahan positif dengan adanya program dari Pusat Investasi Pemerintah ini? Aku sih senang dan berharap perekonomian Indonesia bisa semakin cepat pulih seiring dengan semakin banyak pelaku UMUM yang berkembang.

Tentunya, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) ini juga perlu menjalin kerjasama dengan beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L) lain dalam memperluas penyaluran pinjaman UMi. Seperti pada awal kampanye “Bersama Sahabat – UMi Bangkit”, Pusat Investasi Pemerintah melaksanakan program lelang produk UMi berkolaborasi dengan lembaga di bawah Kementerian Keuangan seperti Koperasi Pegawai Kantor Pusat Perbendaharaan (Koppbn) – Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) – Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN).

Kemudian pada bulan November, Pusat Investasi Pemerintah juga melakukan kerjasama dengan Ditjen Pajak dan Kementerian Pertanian dalam kegiatan sosialisasi pinjaman ultra mikro (UMi) dan kredit usaha rakyat (KUR), serta edukasi perpajakan bagi Gabungan Petani Organik Sekarlangit, Grabag, Magelang.

Nia Anriani, yang membantu suaminya dalam berjualan Siomay Sinar Rejeki

Pusat Investasi Pemerintah (PIP) juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) di Magelang. Penandatanganan MoU ini untuk mendukung pengembangan UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya pelaku industri kreatif Desa Penyangga Borobudur Highland melalui sosialisasi pinjaman ultra mikro (UMi) dan pelatihan usaha yang diharapkan mampu mendorong kemajuan usaha di era digitalisasi.

Pemerintah melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sudah terus berusaha untuk meningkatkan peran UMKM sebagai pilar penting dalam perkenomian Indonesia. Tapi jangan lupa, kita selalu masyarakat juga harus turut membantu dengan menggunakan produk-produk UMKM. Produk yang ditawarkan UMKM juga enggak kalah keren-keren lho dari produk buatan luar negeri. Yuk, kita saling bahu membahu untuk bangkit bersama. Pandemi masih belum usai, tapi bukan berarti perekonomian harus terus terpuruk.


Leave a Reply to Andhika Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 thoughts on “Peranan Pusat Investasi Pemerintah agar UMKM Bisa Bangkit